Profil Desa Mulyosri

Ketahui informasi secara rinci Desa Mulyosri mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Mulyosri

Tentang Kami

Desa Mulyosri, berlokasi strategis di Kecamatan Prembun, Kebumen, merupakan pusat pertumbuhan dinamis yang memadukan potensi agraris dengan pembangunan infrastruktur modern. Dikenal sebagai lokasi program TMMD 2024 dan kediaman Ketua DPRD Kebumen.

  • Pusat Pembangunan Infrastruktur dan Gotong Royong

    Desa Mulyosri menjadi sorotan pada tahun 2024 sebagai lokasi program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), yang mengakselerasi pembangunan jalan, talud, dan rehabilitasi rumah, menunjukkan kuatnya sinergi antara aparat dan masyarakat.

  • Figur Publik dan Pengaruh Politik

    Keberadaan kediaman Ketua DPRD Kabupaten Kebumen di Desa Mulyosri memberikan nilai strategis dan politis, menjadikan desa ini sebagai salah satu titik penting dalam peta sosial-politik kecamatan dan kabupaten.

  • Ketahanan Pangan dan Kesadaran Lingkungan

    Dengan mayoritas wilayahnya merupakan lahan pertanian subur yang didukung irigasi teknis, Desa Mulyosri berperan penting dalam ketahanan pangan lokal, sembari menunjukkan kesadaran lingkungan melalui peraturan desa yang melindungi ekosistem sungai.

Pasang Disini

Desa Mulyosri, sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, kini menampilkan wajah baru sebagai salah satu desa dengan geliat pembangunan yang signifikan. Berada pada koordinat geografis 7°41′41″S 109°47′31″E, desa ini tidak hanya menjadi simpul penting dalam konektivitas regional, tetapi juga pusat perhatian berkat program pembangunan infrastruktur strategis dan peran sosial-politik yang menonjol di tingkat kabupaten. Dengan perpaduan antara potensi agraris yang telah lama menjadi tulang punggung ekonomi dan inisiatif pembangunan modern, Mulyosri memposisikan diri sebagai desa yang siap menyongsong masa depan yang lebih maju dan sejahtera.

Kemandirian dan semangat gotong royong masyarakat menjadi kata kunci utama dalam setiap denyut nadi pembangunan di Mulyosri. Hal ini terbukti dari keberhasilan program-program pemberdayaan dan pembangunan yang diimplementasikan, baik yang berasal dari inisiatif pemerintah daerah maupun yang lahir dari kesadaran kolektif warganya. Terlebih lagi, kehadiran tokoh penting tingkat kabupaten yang berdomisili di desa ini turut memberikan warna tersendiri, menjadikan Mulyosri sebagai barometer bagi kemajuan desa-desa lain di sekitarnya. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Mulyosri, dari kondisi geografis, demografi, geliat ekonomi, hingga dinamika sosial kemasyarakatan yang menjadikannya sebuah desa yang patut diperhitungkan.

Letak Geografis dan Struktur Wilayah

Secara administratif, Desa Mulyosri merupakan bagian integral dari Kecamatan Prembun, sebuah wilayah yang secara geografis berada di bagian timur Kabupaten Kebumen. Letaknya yang strategis menjadikan desa ini sebagai salah satu penyangga utama dalam konstelasi antarwilayah. Berdasarkan Peraturan Bupati Kebumen Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penetapan, Penegasan dan Pengesahan Batas Desa di Wilayah Kecamatan Prembun, batas-batas wilayah Desa Mulyosri ditetapkan secara yuridis untuk memberikan kepastian hukum.

Desa Mulyosri berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di dalam maupun di luar kecamatan. Di sebelah utara, wilayahnya bertemu dengan Desa Kedungbulus. Di sisi barat, desa ini bersebelahan dengan Desa Sembirkadipaten. Batas sebelah timur Mulyosri bersinggungan langsung dengan wilayah Kabupaten Purworejo, tepatnya dengan Desa Gumawangrejo, Kecamatan Pituruh, yang menandai perannya sebagai gerbang perbatasan antar-kabupaten. Sementara itu, batas selatannya masih berada dalam lingkup kecamatan. Struktur kewilayahan ini menempatkan Mulyosri pada jalur yang relatif ramai, memberikan keuntungan aksesibilitas namun sekaligus tantangan dalam pengelolaan tata ruang dan lingkungan.

Berdasarkan data Rencana Strategis Kecamatan Prembun, luas keseluruhan kecamatan ialah 2.396 hektar. Meski data spesifik mengenai luas wilayah Desa Mulyosri belum dapat dipastikan dari sumber publik, struktur penggunaan lahan di Kecamatan Prembun secara umum didominasi oleh tanah sawah yang mencapai 869,70 hektar, di mana sebagian besarnya merupakan sawah irigasi teknis yang mendapatkan pasokan air dari Waduk Wadaslintang. Kondisi ini mengindikasikan bahwa sektor pertanian, khususnya padi, menjadi fondasi utama pemanfaatan lahan di Mulyosri dan sekitarnya.

Data kependudukan yang tercatat dalam dokumen Rencana Strategis Kecamatan Prembun tahun 2021-2026 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Mulyosri pada tahun 2021 mencapai 2.326 jiwa. Komposisi penduduk tersebut terdiri dari 1.091 jiwa laki-laki dan 1.235 jiwa perempuan, menunjukkan jumlah penduduk perempuan yang sedikit lebih banyak. Kepadatan penduduknya, meskipun belum dapat dihitung secara akurat tanpa data luas wilayah yang pasti, diperkirakan sejalan dengan kepadatan rata-rata kecamatan yang berada di angka 1.107 jiwa/km², menjadikannya salah satu desa dengan populasi yang cukup padat di Kecamatan Prembun.

Akselerasi Pembangunan Melalui Kemanunggalan TNI dan Rakyat

Pada pertengahan tahun 2024, Desa Mulyosri terpilih menjadi pusat pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III. Penunjukan ini menjadi tonggak penting yang membawa perubahan signifikan bagi infrastruktur fisik dan kualitas sumber daya manusia di desa tersebut. Program yang berlangsung selama 30 hari, dibuka pada Rabu, 24 Juli 2024, dan berakhir pada Agustus 2024, menjadi bukti nyata sinergi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI), pemerintah daerah, dan partisipasi aktif masyarakat.

Fokus utama sasaran fisik program TMMD di Mulyosri meliputi proyek-proyek yang menyentuh langsung kebutuhan dasar warga. Salah satu proyek vital yang berhasil diselesaikan yakni pembangunan jalan rabat beton sepanjang 440 meter dengan lebar 3 meter dan ketebalan 0,15 meter. Pembangunan jalan ini secara drastis meningkatkan konektivitas antar-dusun, memperlancar akses ekonomi, serta memudahkan mobilitas warga dalam aktivitas sehari-hari. Selain jalan, program ini juga merealisasikan pembangunan talud sepanjang 125 meter dengan tebal 0,40 meter dan tinggi 1 meter, yang berfungsi untuk menahan erosi tanah dan memperkuat struktur jalan, terutama di area yang rawan longsor.

Tidak hanya infrastruktur umum, program TMMD juga menyasar langsung kesejahteraan individu melalui rehabilitasi dua unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Bantuan ini memberikan hunian yang lebih aman, sehat, dan layak bagi warga penerima manfaat, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Keberhasilan proyek-proyek fisik ini tidak lepas dari semangat gotong royong, di mana warga desa bahu-membahu bersama prajurit TNI, menciptakan ikatan emosional dan rasa kepemilikan yang kuat terhadap hasil pembangunan.

Di samping pembangunan fisik, TMMD juga membawa dampak positif melalui serangkaian kegiatan non-fisik yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat. Berbagai penyuluhan digelar, mencakup tema-tema krusial seperti Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara untuk memperkuat rasa cinta tanah air. Digelar pula penyuluhan tentang bahaya narkoba serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) untuk membentengi generasi muda dari pengaruh negatif dan mendorong penggunaan media sosial yang bijak. Topik kesehatan seperti sosialisasi Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan penanganan penyakit menular seperti demam berdarah menjadi bagian dari upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Secara khusus, diadakan pula penyuluhan keterampilan anyaman bambu, sebuah langkah strategis untuk menggali potensi kerajinan lokal dan membuka peluang ekonomi kreatif bagi warga.

Perekonomian dan Potensi Lokal

Perekonomian Desa Mulyosri secara umum ditopang oleh sektor agraris, sejalan dengan karakteristik utama Kecamatan Prembun sebagai salah satu lumbung pangan di Kabupaten Kebumen. Lahan persawahan yang subur dan teraliri irigasi teknis memungkinkan para petani untuk menanam padi secara intensif, menjadikannya komoditas utama yang menopang kehidupan sebagian besar penduduk. Selain padi, hasil bumi lain yang umum dijumpai yakni berbagai jenis palawija, sayur-mayur, dan buah-buahan, yang tidak hanya dikonsumsi secara lokal tetapi juga dipasarkan ke luar daerah.

Salah satu komoditas unggulan dari Kecamatan Prembun yang turut menjadi potensi bagi Desa Mulyosri adalah bengkoang. Tanaman umbi ini dikenal memiliki kualitas baik dan telah menjadi salah satu ikon agrikultur wilayah tersebut. Peluang pengembangan bengkoang, mulai dari peningkatan produktivitas hingga pengolahan pascapanen menjadi produk bernilai tambah, merupakan potensi ekonomi yang dapat terus digali oleh masyarakat Mulyosri.

Di luar sektor pertanian tanaman pangan, kesadaran untuk mengembangkan potensi ekonomi lainnya mulai tumbuh. Salah satu indikatornya adalah adanya penyuluhan keterampilan anyaman bambu yang menjadi bagian dari program TMMD 2024. Inisiatif ini menunjukkan adanya upaya untuk diversifikasi ekonomi berbasis sumber daya alam lokal. Bambu, yang banyak tumbuh di sekitar desa, dapat diolah menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang memiliki nilai jual, membuka jalan bagi berkembangnya industri rumahan (home industry).

Meskipun informasi mengenai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Mulyosri secara spesifik masih terbatas, data dari pemerintah kecamatan menunjukkan adanya program pembinaan BUMDes secara berkala. Hal ini mengindikasikan adanya dorongan dari pemerintah untuk menggerakkan roda perekonomian desa secara kelembagaan. Sebuah BUMDes yang dikelola secara profesional berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi desa, mengelola unit-unit usaha mulai dari agribisnis, perdagangan, jasa, hingga pariwisata skala kecil. Kehadiran BUMDes diharapkan dapat mengoptimalkan aset desa dan menyerap tenaga kerja lokal, sehingga memberikan kontribusi nyata bagi Pendapatan Asli Desa (PADes).

Dinamika Sosial dan Tata Kelola Pemerintahan

Kehidupan sosial di Desa Mulyosri berjalan dinamis dan sarat dengan nilai-nilai kebersamaan, yang tercermin dalam partisipasi aktif warganya pada program TMMD. Desa ini juga memiliki posisi yang unik dalam lanskap sosial-politik Kabupaten Kebumen. Salah satu faktor utamanya adalah kediaman Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kebumen, H. Sarimun, S.Sy., yang beralamat di Desa Mulyosri. Keberadaan tokoh legislatif tingkat kabupaten ini secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap dinamika dan arah pembangunan desa.

Pada April 2023, misalnya, kediaman Ketua DPRD menjadi lokasi kegiatan reses, sebuah forum formal untuk menyerap aspirasi masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, beliau secara eksplisit mengajak warga untuk terlibat aktif dalam mengawasi proses pembangunan desa agar tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal. Momen seperti ini tidak hanya berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara warga dan wakil rakyatnya, tetapi juga meningkatkan kesadaran politik dan partisipasi publik di tingkat akar rumput.

Dari sisi tata kelola pemerintahan, Desa Mulyosri telah menunjukkan adanya upaya untuk menjalankan pemerintahan yang terstruktur. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2021-2022 tentang pengembangan sistem informasi profil desa berbasis website mengonfirmasi bahwa Pemerintah Desa Mulyosri telah memiliki Visi dan Misi serta struktur organisasi perangkat desa yang jelas. Meskipun konten spesifik dari visi dan misi tersebut belum terpublikasi secara luas, keberadaannya menandakan adanya perencanaan dan arah pembangunan yang terdefinisi di tingkat desa.

Lebih jauh, desa ini juga menunjukkan kesadaran terhadap pelestarian lingkungan melalui instrumen hukum formal. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Kebumen mencatat adanya Peraturan Desa (Perdes) Mulyosri Nomor 4 Tahun 2019 tentang Larangan Menangkap Ikan dengan Cara Menyetrum, Meracun (Potas), dan Menggunakan Bahan Peledak. Penerbitan Perdes ini merupakan langkah progresif yang menunjukkan komitmen pemerintah desa dan warganya dalam menjaga kelestarian ekosistem sungai dan sumber daya perikanan air tawar. Inisiatif seperti ini membuktikan bahwa pembangunan di Mulyosri tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga diimbangi dengan kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan hidup untuk generasi mendatang.